Rabu, 28 Desember 2011

Tragedi Pembantaian Mesuji

Mesuji terletak di daerah perbatasan Lampung dan Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Tragedi Pembantaian di Mesuji telah menjadi topik utama berita pada akhir tahun 2011 dikarenakan tragedi tersebut banyak memakan korban jiwa. Korban telah berjatuhan dari kedua belah pihak yang terlibat konflik Mesuji.

Tragedi Pembantaian di Mesuji  merupakan tragedi maut antara warga Mesuji dengan petugas keamanan PT Sumber Wangi Alam (SWA) di Desa Sungai Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan. Tragedi pembantaian ini menyebabkan korban dari warga Mesuji juga korban dari pihak keamanan PT Sumber Wangi Alam (SWA).

Korban dari warga Mesuji akibat pembantaian Mesuji ini berjumlah tiga orang, sedangkan korban tragedi pembantaian Mesuji dari pihak keamanan PT Sumber Wangi Alam (SWA) berjumlah empat orang. Jadi total korban tragedi pembantaian di Mesuji adalah tujuh orang sampai saat ini. Semuanya tewas dalam kondisi yang mengenaskan, tiga orang warga Mesuji yang tewas dalam korban tragedi pembantaian ini yakni Syafei (18 tahun) dengan kondisi leher putus dan terkena luka tembak serta Matchan bin Sulaiman (21 tahun) kena tujah dengan telinga kiri nyaris putus. Sedangkan satu warga Mesuji korban tragedi pembantaian lainnya belum diketahui identitasnya. Dengan kondisi yang sama mengenaskan dari pihak satpam perusahaan korban tragedi pembantaian di Mesuji pun hingga kini belum diketahui identitas.

Kondisi korban tragedi pembantaian di Mesuji dari pihak perusahaan yang paling menggenaskan dialami Asisten kebun Hambali, yaitu kondisi kepalanya nyaris putus. Korban tersebut menderita luka bacok di punggung membelah hingga ke pinggang. Kemudian luka tusuk di bagian pinggang kiri dan bagian perut. Korban tragedi pembantaian di Mesuji itu adalah adik bungsu dari H Fansyuri, sekretaris Dinas Peternakan Kabupaten OKI.


Korban tragedi pembantaian di Mesuji terhadap karyawan PT SWA yang lain terhadap asisten kebun Haris Fadillah (23 tahun) tak kalah sadis. Kepalanya putus, telapak tangan kanannya dipotong tetapi tidak sampai putus dan dia digantung pada tiang listrik. Kemudian semua identitasnya diambil. Namun petugas kepolisian (Brimob) menemukan sebuah dompet yang diperkirakan milik korban berisi KTP, SIM serta kartu-kartu lain atas nama Haris Fadillah (23 tahun) beralamat di Desa Mulya Guna, Kecamatan Teluk Gelam.  
 
Tragedi pembantaian di Mesuji yang memakan korban jiwa ini dipicu oleh konflik lahan antara warga dengan pihak perusahaan. Tragedi Mesuji dinilai terjadi karena pengkhianatan pemerintah pada Undang-Undang Nomor 5/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. Di akhir tahun 2010 lalu, warga Desa Sungai Sodong Kecamatan Mesuji Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) melakukan panen di perkebunan sawit milik PT Sumber Wangi Alam (PT SWA). Bahkan, saat itu, panen yang dilakukan warga di kebun inti PT SWA seluas 298 hektar, diawasi satu pleton anggota Brimob.

Pihak perusahaan pernah menangkap warga Mesuji yang mencuri sawit, tapi warga tersebut kemudian menyandera karyawan perusahaan dan meminta teman-teman yang ditangkap dibebaskan, inilah awal Tragedi pembantaian di Mesuji.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Tragedi pembantaian di Mesuji dipicu oleh masalah lahan perkebunan. Konflik yang selama ini terpendam kemudian memuncak saat tersiar kabar bahwa dua orang warga Sungai Sodong, tewas dianiyaya oleh orang bayaran PT. SWA yang disewa untuk menduduki lahan yang selama ini menjadi sengketa dengan warga Mesuji. Warga yang marah kemudian pada Kamis (21/4/2011) menyerang ke PT. SWA, dengan membawa beragam senjata tajam dan api rakitan.

Saat ini pihak Polda Sumsel belum memberikan penjelasan resmi mengenai tragedi yang terjadi, namun ratusan petugas sudah diturunkan untuk mengamankan wilayah tragedi tersebut.

Kondisi perkebunan sawit PT Sumber Wangi Alam (SWA) di Desa Sungai Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan, masih mencekam. Ratusan karyawan PT SWA mengungsi ke perusahaan terdekat. Pabrik lumpuh alias tidak operasional sama sekali.

Hanya, dua peleton Brimob Polda Sumsel yang terjun ke lokasi berhasil menguasai kebun PT SWA yang diduduki warga, pascabentrok. Mereka di-back up Polres OKI, Polsek Mesuji, dan polsek terdekat.

Sebaliknya, warga enam desa Kecamatan Mesuji yaitu Desa Sungai Sodong, Sungai Tepuk, Pagar Dewo, Curang Kuali, Tebing Suluh, dan Pematang Panggang yang terlibat penyerbuan, berjaga-jaga di desanya masing-masing. Selain juga melayat dan ikut memakamkan jenazah warga desanya yang tewas.
 

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Ribet jg ya jln critanya. Biarpun dah tlat baca kronologisnya, ane trtarik baca artikel ente sis, soal ane di jakarta trkadang sdikit bnyk brhubungan dg PT SWA.

    BalasHapus